Bersamaan
selesainya ujian semester saat itu 17 februari 2014 libur semester ganjil pun
akhirnya tiba, aku sudah memesan jauh-jauh hari tiket pesawat untuk tgl 18
februari 2014 menuju padang sumatra barat, disana kedua orangtua dan adikku
telah menunggu kedatanganku dari jakarta, sudah lama rasanya aku tidak berjumpa
mereka disana.
Sepulangnya
aku dari kampus tercinta, aku langsung menyiapkan segala sesuatu yang harus aku
bawa untuk esok hari. Hari yang aku tunggu-tunggu pun tiba dan dari pagi-pagi
sekali saya sudah berangkat dari rumah menuju bandara soekarno-hatta untuk
menghindari macetnya ibu kota.
Setibanya
di bandara aku langsung check-in dan menuju ruang tunggu, disana suadh banyak sekali
orang-orang yang sedang menunggu gilirannya untuk masuk ke dalam pesawatnya
masing-masing. Untungnya masih ada kursi kosong untuk aku tempati. Hampir satu
jam setengah aku menunggu akhirnya tiba giliranku masuk ke dalam ruang kabin
pesawat.
Sebelum
pesawat lepas landas tak henti-hentinya aku berdoa agar selamat sampai tujuan,
bagaimanapun aku tetap takut ketinggian. Tak lama pesawatpun lepas landas dan
mengudara, sementara itu diriku tetap terus beroda dan sesekali aku melihat ke
jendela melihat pemandangan dibawah sana.
Betapa
indahnya alam semesta yang telah Allah ciptakan, awan-awan yang seperti kapas
lembut, lautan yang begitu luas, gunung-gunung menjunjung tinggi, sungai-sungai
panjang mengalir seperti ular panjang meliuk-liuk. Kemajuan teknologi yang
telah manusia ciptakan membuat diriku bisa berada diatas awan, yang dahulu
rasanya tidak mungkin kini menjadi mungkin.
Tidak
terasa satu setengah jam berlalu dan pesawatpun mendarat di bandara minang
kabau sumatra barat. Sangat lega diriku karena telah mendarat, karena aku
benar-benar takut ketinggian. Setelah mengambil barang-barang aku langsung
menuju lobby bandara dan naik tarvel menuju kota payakumbuh. Dari bandara
minang kabau kota padang menuju kota payakumbuh menempuh perjalanan 3 jam,
lebih lama perjalanan di darat dari pada di langit, ya itu semua yang harus aku
tempuh demi bertemu keluarga tercinta.
Akhirnya
tiba juga aku dirumah tercinta, senang rasanya bertemu kembali kedua orangtua
dan adik tersayang, sudah lama aku tidak bertemu mereka, selama dirantau setiap
hari aku memikirkan kabar mereka, dan sekarang sudah terbayar semua rasa kangen
ku bertemu mereka kembali dengan keadaan sehat. Tidak ada kebahagian yang
paling bahagia selain berkumpul dengan semua keluarga yang kita sayangi.
By : Imam Syafi'i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar