Proses Mempengaruhi
Dalam perusahaan tentu adanya
proses peran dari masing – masing pegawai dalam suatu perusahaan. Proses
peranpun itu meliputi cara kerjanya perusahaan untuk mencari harapan yang
terbaik. Dimana perusahaan bisa untuk berkembang dengan baik tanpa adanya hal untuk
saling mempengaruhi. Peran itupun akan saling menunjang kemajuan perusahaan.
Karena dengan adanya peran untuk saling mempengaruhi maka perusahaan akan
saling terdapat komunikasi yang baik didalam menjalin etika yang formal.
Dari sini akan tampak bahwa setiap perusahaan akan bisa mempengaruhi setiap pegawainya untuk melakukan hal yang terbaik .Berikut akan dijelaskan bagaimana peran proses mempengaruhi dalam suatu perusahaan. Proses mempengaruhi adalah suatu kegiatan atau keteladanan yang baik secara langsung atau tidak langsung mengakibatkan suatu perubahan perilaku dan sikap orang lain atau kelompok, sedangkan elemen – elemen nya adalah :
a. orang yang mempengaruhi (0)
b. metode mempengaruhi (→)
c. orang yang dipengaruhi (p)
Jadi proses mempengaruhi : 0 → p
Jadi dari data di atas tedapat timbal balik dalam suatu pengaruh untuk mempengaruhi seseorang, sedangkan metode untuk mempengaruhi adalah di antaranya :
a. Kekuatan fisik
b. Penggunaan sanksi (positif/negatif)
c. Keahlian
d. Kharisma (daya tarik)
Daerah pengaruh mencakup
hubungan-hubungan :
a. Antara perseorangan
b. Kelompok dengan seseorang
c. Seseorang dengan kelompok
Hubungan antara Kekuasaan dan
Pengaruh
a. Analisis French-Raven
b. Analisis Etzioni
c. Analisis Nisbel
Dari data diatas bahwa dapat
disimpulkan suatu perusahaan yang seharusnya adalah dimana perusahaan itu bisa
mempengaruhi para pegawainya untuk mejadikan motivasi yang kuat guna menjadikan
perusahaan yang besar. Dimana pengaruhnya perusahaan bisa sebagai insporator
bagi para pegawainya. Selain itu pula harus terdapat kekuatan fisik untuk bisa
mempengaruhi seseorang dan keahlian yang tepat guna tercapainya suatu
tujuan.Terdapat pula bahwa mempengaruhi dalam perusahaan itu bisa dilakukan
dengan berbagai macam caranya mulai dari antara perorangan,kelompok dengan
seseorang,seseorang dengan kelompok.dan lain sebagainya.
Jadi betapa penting jika suatu perusahaan bisa mempengaruhi para pegawainya untuk bisa berkerja seoptimal mungkin. Sehingga perusahaan pun akan demikian pesatnya mengalami kemajuan guna adanya sifat saling mempengaruhi.
Contoh Kasus: Terjadinya hubungan timbal balik antara
naiknya biaya produksi dan turunnya daya beli masyarakat berarti memperlemah
perputaran roda ekonomi secara keseluruhan di Indonesia. Kondisi ini dapat
mempengaruhi iklim investasi secara keseluruhan baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang. Dalam jangka pendek naiknya harga BBM tersebut disikapi oleh
pelaku pasar, khususnya pelaku pasar modal sebagai pusat perputaran dan
indikator investasi.
Proses Pengambilan Keputusan
Cara lain untuk memahami tindak
komunikasi dalam organisasi adalah dengan melihat bagaimana suatu organisasi
menggunakan metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang
dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan
keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion),
pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule
after discussion), dan kesepakatan (consensus).
a. Kewenangan Tanpa Diskusi
Metode pengambilan keputusan ini
sering kali digunakan oleh para pemimpin otokratik
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
atau dalam kepemimpinan militer. Metode ini memiliki beberapa keuntungan, yaitu cepat, dalam arti ketika organisasi tidak mempunyai waktu yang cukup untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Selain itu, metode ini cukup sempurna dapat diterima kalau pengambilan keputusan yang dilaksanakan berkaitan dengan persoalan rutin yang tidak mempersyaratkan diskusi untuk mendapatkan persetujuan para anggotanya.
Namun demikian, jika metode
pengambilan keputusan ini terlalu sering digunakan, ia akan menimbulkan
persoalan, seperti munculnya ketidak percayaan para anggota organisasi terhadap
keputusan yang ditentukan pimpinannya, karena mereka kurang bahkan tidak
dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan akan
memiliki kualitas yang lebih bermakna, apabila dibuat secara bersama-sama
dengan melibatkan seluruh anggota kelompok,daripada keputusan yang diambil
secara individual.
b. Pendapat Ahli
Seorang anggota organisasi oleh
anggota lainnya diberi predikat sebagai ahli (expert), sehingga memungkinkannya
memiliki kekuatan dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Metode pengambilan
keputusan ini akan bekerja dengan baik, apabila seorang anggota organisasi yang
dianggap ahli dan memang benar-benar tidak diragukan lagi kemampuannya dalam
hal tertentu oleh anggota lainnya.
Dalam banyak kasus, persoalan
orang yang dianggap ahli tersebut bukanlah masalah yang sederhana, karenasangat
sulit menentukan indikator yang dapat mengukur orang yang dianggap ahli
(superior). Ada yang berpendapat bahwa orang yang ahli adalah orang yang
memiliki kualitas terbaik; untuk membuat keputusan, namun sebaliknya tidak
sedikit pula orang yang tidak setuju dengan ukuran tersebut. Karenanya,
menentukan apakah seseorang dalam kelompok benar-benar ahli adalah persoalan
yang rumit.
c. Kewenangan Setelah Diskusi
Sifat otokratik dalam pengambilan
keputusan ini lebih sedikit apabila dibandingkan dengan metode yang pertama.
Karena metode authority rule after discussion ini pertimbangkan pendapat atau
opini lebih dari satu anggota organisasi dalam proses pengambilan keputusan.
Dengan demikian, keputusan yang diambil melalui metode ini akan mengingkatkan
kualitas dan tanggung jawab para anggotanya disamping juga munculnya aspek
kecepatan (quickness) dalam pengambilan keputusan sebagai hasil dari usaha
menghindari proses diskusi yang terlalu meluas. Dengan perkataan lain, pendapat
anggota organisasi sangat diperhatikan dalam proses pembuatan keputusan, namun
perilaku otokratik dari pimpinan, kelompok masih berpengaruh.
Metode pengambilan keputusan ini
juga mempunyai kelemahan, yaitu pada anggota organisasi akan bersaing
untukmempengaruhi pengambil atau pembuat keputusan. Artinya bagaimana para
anggota organisasi yang mengemukakan pendapatnya dalam proses pengambilan
keputusan, berusaha mempengaruhi pimpinan kelompok bahwa pendapatnya yang perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan.
d. Kesepakatan
Kesepakatan atau konsensusakan
terjadi kalau semua anggota dari suatu organisasi mendukung keputusan yang
diambil. Metode pengambilan keputusan ini memiliki keuntungan, yakni
partisipasi penuh dari seluruh anggota organisasi akan dapat meningkatkan
kualitas keputusan yang diambil, sebaik seperti tanggung jawab para anggota
dalam mendukung keputusan tersebut. Selain itu metode konsensus sangat penting
khususnya yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang kritis dan kompleks.
Namun demikian, metodepengambilan
keputusan yang dilakukan melalui kesepakatn ini, tidak lepas juga dari
kekurangan-kekurangan. Yang paling menonjol adalah dibutuhkannya waktu yang
relatif lebih banyak dan lebih lama, sehingga metode ini tidak cocok untuk
digunakan dalam keadaan mendesak atau darurat.
Keempat metode pengambilan keputusan
di atas, menurut Adler dan Rodman, tidak ada yang terbaik dalam arti tidak ada
ukuran-ukuran yang menjelaskan bahwa satu metode lebih unggul dibandingkan
metode pengambilan keputusan lainnya. Metode yang paling efektif yang dapat
digunakan dalam situasi tertentu, bergantung pada faktor-faktor :
- jumlah waktu yang ada dan dapat
dimanfaatkan,
- tingkat pentingnya keputusan yang akan
diambil oleh kelompok, dan
- kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh
pemimpin kelompok dalam mengelola kegiatan pengambilan keputusan tersebut.
Contoh Kasus: pimpinan produksi menaikan jumlah
produksi atau tidak, seorang jenderal harus melakukan serangan mendadak atau
tidak. Minimal ada dua alternatif dan dalam praktiknya terdapat dua atau lebih
keputusan yang harus diambil oleh pengambil keputusan dimana pengambil
keputusan harus memilih salah satu pilihan berdasarkan pertimbangan atau
kriteria tertentu. Setiap orang dapat membuat keputusan, akan tetapi dampak
keputusan yang ditimbulkan berbeda-beda. Ada yang sempit dan ada pula yang luas
ruang lingkup yang terkena dampak atau pengaruh tersebut.
Tujuan :
1. Proses Mempengaruhi dapat
Berlangsung
Proses mempengaruhi dapat
berlangsung karena terdapat hubungan timbal balik dalam suatu pengaruh untuk
mempengaruhi seseorang/kelompok.
2. Membedakan Pengertian Pengaruh
dengan Kekuasaan dan dengan Wewenang
Kekuasaan adalah kemampuan untuk
menggunakan pengaruh, sedangkan wewenang adalah penggunaan pengaruh yang
sebenarnya.
3. Beberapa Pendekatan yang dapat
Digunakan untuk Membahas Hubungan Antara Kekuasaan dan Pengaruh
4. Proses pengambilan Keputusan
Cara lain untuk memahami tindak
komunikasi dalam organisasi adalah dengan melihat bagaimana suatu organisasi
menggunakan metode tertentu untuk mengambil keputusan terhadap masalah yang
dihadapi. Dalam dataran teoritis, kita mengenal empat metode pengambilan
keputusan, yaitu kewenangan tanpa diskusi (authority rule without discussion),
pendapat ahli (expert opinion), kewenangan setelah diskusi (authority rule
after discussion), dan kesepakatan (consensus).
5. Dua Buah Model Fisher dalam
Proses Pengambilan Keputusan
Menurut pendapat ini, model dalam
pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
- Model Preskiptif
Model yang menerangkan bagaimana
kelompok seharusnya mengambil keputusan dengan cara memberikan pedoman dasar,
agenda, jadwal dan urut-urutan yang membantu kelompok mencapai consensus. Model
ini disebtu jugasebagai model normatif.
Penerapan model preskiptif atau
model normatif meliputi lima langkah, yaitu :
- Orientasi, yaitu menentukan bagaimana
situasi yang dihadapi.
- Evaluasi, yaitu menentukan sikap yang
perlu diambil.
- Pengawasan, yaitu menentukan apa yang
harus dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut.
- Pengambilan keputusan, yaitu menentukan
pilihan atas berbagai alternatif yang telah dievaluasi.
- Pengendalian, yaitu melakukan pengawasan
terhadap pelaksannan hasil keputusan.
- Model Deskriptif
Model yang menerangkan bagaimana
kelompok mengambil keputusan. Model ini juga menerangkan (menggambarkan) segala
sesuatu sebagaimana apa adanya. Model ini juga memberikan kepada manajer
informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-keputusan, dan tidak
menawarkan penyelesaian masalah.
6. Teknik-Teknik Pengambilan
Keputusan
No.
|
Situasi Keputusan
|
Pemecahan
|
Teknik
|
1.
|
Ada kepastian
|
Deterministik
|
|
2.
|
Ada resiko
|
Probabilistik
|
|
3.
|
Tidak ada kepastian
|
Tak diketahui
|
|
4.
|
Ada konflik
|
Tergantung tindakan lawan
|
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar