Pada
saat itu saya, kakak dan adik saya berencana ingin bermain ke Jam Gadang Bukit
Tinggi Sumatra Barat, kami berangkat dari rumah jam 10 pagi. Saya naik motor
sendiri dan kakak naik motor bersama adik. Perjalanan menuju Bukit Tinggi
begitu indah, kiri dan kanan jalan terdapat bukit-bukit, tebing, dan hamparan
sawah hijau yang luas.
Udara
yang dingin dan segarpun saya rasakan di sepanjang perjalanan. Tidak terasa
kira-kira 1 jam kami tiba di Bukit Tinggi dan lekas kami menuju tempat parkir
yang terdekat dari Jam Gadang. Kami pun segera menuju Jam Gadang yang penuh
cerita sejarah itu. Kami pun tiba tepat di depan Jam Gadang, begitu indah Jam
peninggalan zaman belanda ini.
Ada
yang unik dari Jam Gadang ini, yaitu angka empat romawi yang terdapat pada jam
ini bukanlah angka 4 romawi yang biasa kita kenal (IV) namun angka empat pada
jam ini dituliskan (IIII). Di ujung paling atas jam ini terdapat atap khas
rumah adat sumatra barat, saya bersyukur peninggalan sejarah ini masih terjaga
dengan baik, karena banyak peninggalan sejarah yang tidak dijaga.
Kami
pun mengabadikan moment ini dengan berfoto bersama dengan riang. Tidak terasa
perut sudah meminta untuk diisi, kami pun tidak kesulitan mencari tempat makan
disini, karena banyak pedagang makanan dan pedagang kaki lima lainnya yang
berjualan disekitar jam gadang. Akhirnya kami memilih untuk makan sate padang.
Sate
padang ini terdiri dari 6 tusuk sate dan satu setengah ketupat yang diguyur
bumbu khas nikmat dan ditaburi bawang goreng gurih. Begitu lezatnya sate padang
ini, harga satu porsinya 12.000 ribu rupiah. Sebelum pulang kami pun menyari
pernak-pernik khas Bukit Tinggi yang banyak dijual pedangang kaki lima di
sekitar Jam Gadang. Kami sepakat untuk membeli gantungan kunci berbentuk Jam
Gadang dan baju yang bergambarkan Jam Gadang. Cukup menyenangkan jalan-jalan hari
itu disekitar jam gadang yang ramai meriah dan indah.
By : Imam Syafi'i
Tidak ada komentar:
Posting Komentar